Minggu, 07 April 2013

Ekosistem

Sekolah : SMP

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II
 

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Standar Kompetensi : 
7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem.
Kompetensi Dasar : 
7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem.
Indikator :
  1. Mengidentifikasi satuan-satuan dalam ekosistem dan menyatakan matahari merupakan sumber energi utama.
  2. Menggambarkan dalam bentuk diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasar hasil pengamatan suatu ekosistem.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:
  1. Menjelaskan pengertian ekosistem.
  2. Menjelaskan satuan makhluk hidup dalam ekosistem.
  3. Menyebutkan macam-macam ekosistem.
  4. Menjelaskan komponen-komponen ekosistem. 
  5. Membedakan organisme autrotof dan organisme heterotof. 
  6. Membedakan organisme herbivora, karnivora dan omnivora. 
  7. Menjelaskan hubungan saling ketergantungan antara komponen biotik dan komponen abiotik. 
  8. Menjelaskan saling ketergantungan antara produsen, konsumen dan pengurai. 
  9. Menjelaskan pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan dan piramida makanan. 
  10. Membuat jaring-jaring makanan yang terbentuk dari sekumpulan rantai makanan. 
  11. Menjelaskan pengertian arus energi. 
  12. Menjelaskan siklus materi. 
  13. Menyebutkan pola interaksi organisme. 
  14. Membedakan simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme dan simbiosis komensalisme.
Materi Pembelajaran : Komponen Ekosistem, Peran, dan Interaksinya
 

Metode Pembelajaran : 
Model
  • Direct Instruction (DI) 
  • Cooperative Learning
Metode
  • Diskusi kelompok
  • Observasi
  • Eksperimen

 Materi . . . .
  1. Satuan makhluk hidup dalam ekosistem 
  2. Macam-macam ekosistem 
  3. Komponen pembentukan ekosistem 
  4. Ketergantungan 
  5. Tipe-tipe ekosistem  
  6. Referensi

Selasa, 19 Maret 2013

Gejala Alam Biotik dan Abiotik

Sekolah : SMP

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Standar Kompetensi :
5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.
Kompetensi Dasar :
5.1 Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan abiotik.
Indikator :
  1. Membedakan gejala alam kebendaan & kejadian pada objek abiotik melalui pengamatan.
  2. Membedakan gejala alam kebendaan dan kejadian pada objek biotik melalui pengamatan.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:
  1. Menjelaskan pengertian komponen biotik.
  2. Menyebutkan beberapa contoh dari komponen biotik.
  3. Menjelaskan pengertian komponen abiotik.
  4. Menyebutkan beberapa contoh dari komponen abiotik.
  5. Menjelaskan gejala alam biotik yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
  6. Menjelaskan gejala alam abiotik yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Materi Pembelajaran : Gejala Alam Biotik dan Abiotik
Metode Pembelajaran :
Model
- Direct Instruction (DI)
- Cooperative Learning
Metode
- Diskusi kelompok
- Ceramah
 Materi . . . .
Apakah yang dimaksud dengan lingkungan biotik dan lingkungan abiotik?
  • Lingkungan biotik adalah lingkungan yang di dalamnya meliputi meliputi seluruh organisme hidup dalam suatu ekosistem.
  • Lingkungan abiotik adalah lingkungan yang di dalamnya tidak memiliki ciri hidup. Lingkungan abiotik meliputi seluruh aspek tidak hidup dalam suatu komunitas.
Apakah yang dimaksud dengan gejala alam biotik dan gejala alam abiotik?
  • Gejala alam biotik adalah peristiwa yang terjadi akibatproses kehidupan makhluk hidup. Gejala alam biotik juga diartikan suatu keadaan lingkungan di sekitar kita yang ditunjukkan oleh keadaan makhluk hidup. Contohnya, hama tanaman merajalela.
  • Gejala alam abiotik adalah peristiwa yang terjadi bukan akibat proses kehidupan makhluk hidup. Gejala alam abiotik juga diartikan suatu keadaan lingkungan di sekitar kita yang ditunjukkan oleh keadaan benda tak hidup. Contohnya, gunung meletus.
Komponen Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu:
1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi oleh suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.

Suhu Tubuh Manusia
Suhu Air Laut Dunia














2. Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.

Air
 3. Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.

Garam
4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.

Cahaya
5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.

Tanah
Batu











6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihunikomunitas tertentu.
Iklim

Komponen Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Heterotrof / Konsumen. Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba. 
Manusia

Hewan
Mikroba










2. Pengurai / dekomposer. Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
  • aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
  • anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
  • fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.

Terima Kasih, Semoga Bermanfaat..
Jika ada yang ingin mendownload Power Pointnya, Silakan klik Link di bawah ini,
http://www.authorstream.com/Presentation/Fauzi30-1739084-gejala-alam-biotik-dan-abiotik-fauzi-fakih-bioict/

Senin, 11 Maret 2013

IT (Information Technology) dan ICT (Information Communication Technology) dalam Biologi

Dunia digital atau komputer atau sekarang orang menyebutnya dengan ICT (Information Communication Technology) telah memaksa kita mengubah seluruh aspek kehidupan, termasuk kehidupan belajar di sekolah dan kuliah atau semua orang yang terlibat langsung atau tidak langsung di dalam pembelajaran (Suhil Achmad, 2008).
    Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media. Teknologi informasi juga didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), komputer, komunikasi, dan elektronik digital. Istilah teknologi informasi mulai populer pada akhir tahun 70-an. Sebelumnya istilah teknologi informasi biasa disebut teknologi komputer atau pengolahan data elektronis (electronic data processing).
IT atau Information Technology memberikan kontribusi yang luar biasa dalam hal penyebaran materi informasi ke seluruh belahan dunia. IT merupakan suatu alat globalisator yang luar biasa, salah satu instrumen vital untuk memicu time-space compression, karena kontaknya yang tidak bersifat fisik dan individual, maka ia bersifat massal dan melibatkan ribuan orang. Bayangkan hanya dengan berada di depan komputer yang terhubung dengan internet, kita bisa terhubung ke dunia virtual global untuk ‘bermain’ informasi dengan ribuan komputer penyedia informasi yang kita butuhkan, yang juga terhubung ke internet pada saat itu.
    IT dan ICT sendiri sebagai sebuah produk kemajuan zaman yang serba modern, telah banyak mengubah wajah dunia dan kehidupan manusia secara langsung. Sebuah fenomena baru tengah terjadi dan berlangsung dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak hanya kaum intelektual ataupun golongan eksklusif yang selama ini selalu dekat dan mampu menjangkau dunia digital sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Namun, fenomena yang terjadi dewasa ini adalah kita dengan begitu gampangnya mendapati sekelompok komunitas maupun individu-individu yang tengah terlarut asik sedang berinteraksi dengan dunia digital. Tidak hanya orang dewasa yang mengonsumsi dunia digital dalam sebahagian aktivitas hidupnya, melainkan anak-anak juga sudah sedemikian akrabnya dengan kata komputer dan internet sebagai perwujudan nyata dari IT dan ICT. Facebook dan twitter bukan lagi sesuatu yang asing bahkan sudah menjadi makanan pokok bagi sebagian anak-anak dan remaja di dunia, khususnya di Indonesia. Bahkan sering kita mendengar banyak orang tua yang merasa resah karena anaknya seperti sedang ‘ketergantungan’ dengan dunia virtual mereka sendiri.
  
    Segala aspek kehidupan sepertinya telah disusupi perkembangan IT dan ICT, termasuk di dalamnya dunia pendidikan. Pesatnya perkembangan IT, khususnya Internet memungkinkan pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam bidang pendidikan. Pemanfaatan IT dalam bidang pendidikan bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga tersedia layanan informasi yang lebih baik untuk peserta didik. Layanan pendidikan dapat dilaksanakan melalui sarana internet. Misalnya berupa penyediaan materi pembelajaran secara online dan materi tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan. Kondisi pemanfaatan IT dalam bidang pendidikan pada saat ini, baru memasuki tahap mempelajari kemungkinan untuk pengembangan dan penerapan IT tersebut. Secara teori, terdapat banyak manfaat dan kemudahan yang dapat dirasakan dengan pemanfaatan IT.  
Guru sebagai pendidik sekaligus sebagai pengajar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya peningkatan pendidikan yang diamanatkan di dalam kurikulum. Pada setiap inovasi pendidikan yang direfleksikan melalui pengembangan kurikulum mupun perubahan kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bertitik-tumpu pada guru. Karena guru-lah sebagai ‘ujung tombak’ yang menentukan berhasil tidaknya maupun maju mundurnya pendidikan di suatu negara.
Pentingnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran biologi dewasa ini seakan sudah tidak terbantahkan lagi. Dahulu, boleh saja pembelajaran biologi cukup dijelaskan tentang konsep-konsep maupun teori-teori melalui penjelasan verbal ataupun dengan melakukan pengamatan praktikum. Namun sekarang, bantuan komputer sangat dibutuhkan untuk bisa mennyelenggarakan pembelajaran biologi yang baik serta menarik bagi siswa. Yang terpenting lagi dengan majunya teknologi informasi, guru bisa terus memperbaharui materi ajar up to date yang disesuaikan dengan perkembangan yang ada sekarang karena mudahnya untuk mengakses informasi.
  Pada akhirnya, IT dan ICT harus mendapatkan porsi yang signifikan di dalam pengembangan kurikulum yang bersifat dinamis, inovatif, dan responsif khususnya dalam pembelajaran biologi. Jika tidak, maka bukan mustahil dunia pendidikan di Indonesia akan mengalami ketertinggalan yang semakin jauh dari negara-negara lain di dunia. Dengan mengintegrasikan IT dan ICT di dalam kurikulum, perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat bukan hanya sekadar mejadi produk zaman, tetapi dapat dimanfaatkan langsung untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui kurikulum yang mampu mengakomodir pembelajaran yang baik lagi ideal bagi siswa, serta peran guru yang profesional yang cakap dalam menggunakan teknologi.